Hot News
Ulang Tahun REI
26 Apr06:17:43 PM
Hari Otonomi Daerah 2024
25 Apr06:50:48 PM
Rencana Lokasi PLTS
07 Mar11:06:56 AM
Kunjungan Kerja Ke TTS
01 Mar01:29:29 PM

Warta Biro Barjas

Biro Pengadaan Barang dan Jasa Provinsi NTT

Penjabat Gubernur NTT, Ayodhia G. L. Kalake, SH, MDC pada Hari Senin, 26 Februari 2024 berkunjung ke PT. Great Giant Pineapple (GPP). Perusahaan ini berada di Provinsi Lampung tepatnya di Kecamatan Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah. Kunjungan tersebut dalam rangka meninjau lahan perkebunan, melihat langsung pabrik proses produksi buah nanas mulai dari tahap awal hingga pengemasan (pengalengan) serta jus nanas olahan sebagai produk utama PT Great Giant Pineapple.

Selain itu, Penjabat Gubernur NTT juga mengajak Pimpinan PT. GPP untuk dapat berinvestasi serta ikut mengembangkan potensi atau komoditas buah di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Untuk diketahui, PT. GGP merupakan sebuah perusahaan agrobisnis industri terintergrasi yang bergerak dalam bidang perkebunan.

PT GPP menempati lahan seluas 32.000 Hektar dengan dominan pada tanaman nanas. Juga ada sebagian lahan untuk pisang, jambu biji dan pepaya. Dari luas lahan tersebut. Kemampuan produksi (panen) rata-rata mencapai 2.500 hingga 3.000 ton per hari. Perusahaan yang mempekerjakan lebih dari 27 ribu tenaga kerja ini juga dikenal memproduksi buah kaleng dan juga jus dengan produk dari nanas, jambu, pisang serta beberapa buah lainnya. Kini hasil produksinya sudah ekspor ke 65 negara diseluruh dunia.

Dalam kesempatan tersebut, Penjabat Gubernur juga berdiskusi dengan Director of Corporate Affairs PT Great Giant Pineapple yakni Bapak Welly Soegiono terkait dengan rencana pengembangan komoditas buah di Provinsi NTT. Dalam hal ini juga Penjabat Gubernur mengundang beliau untuk berinvestasi di NTT.

"Maksud dari kedatangan kita disini adalah untuk melihat langsung pengembangan dan proses produksi komoditi buah disini seperti nanas, pisang dan jambu hingga pengolahan pada pabrik industrinya. Di Provinsi NTT, ada banyak sekali potensi komoditi di bidang pertanian dan perkebunan, namun belum dikerjakan dengan maksimal," kata Penjabat Gubernur.

"Terima kasih sudah menerima kedatangan kami. Tadi kami sudah meninjau mulai pabrik pengolahan nanas, dan lahan perkebunan nanas jambu hingga lokasi peternakan sapi. Ini saya harapkan bisa diterapkan di NTT. Oleh sebab itu kami turut mengundang PT GPP untuk berinvestasi di NTT. Nanti bisa berkoordinasi dengan baik bersama kami," kata Ayodhia.

"Di NTT ada beberapa produk unggulan diantarnya adalah buah pisang, pepaya, manggis, mangga, nangka, alpukat, nanas dan jambu biji. Buah pisang menjadi produksi terbesar mencapai hampir 230.000 ton per tahun." jelas Pj. Gubernur.

Ia juga mengatakan, secara geografis Wilayah NTT  sangat dekat ke Timor Leste dan Australia sehingga bisa menambah nilai market baik dari produksi pengolahan buah ataupun market untuk ternak sapi.

Sementara itu, Director of Corporate Affairs PT Great Giant Pineapple, Welly Soegiono, memberikan apresiasi atas kunjungan Penjabat Gubernur NTT dan juga merespon baik untuk rencana investasi di Provinsi NTT. Ia menilai kunjungan ini sangat baik untuk mengenal dan melihat langsung PT Great Giant Pineapple apalagi sudah mengudang mereka untuk berinvestasi di Provinsi NTT.

"Ini tawaran investasi yang sangat baik karena selain saat ini sudah ada di Lampung dalam hal ini di bagian Barat Indonesia, sebaiknya kita juga bisa kembangkan di Indonesia Bagian Timur. Untuk nantinya bisa dukung suplai produksi ke Jepang dan Cina," kata Welly.

"Namun sebelum kami memastikan untuk invest di NTT terkait komoditi pisang, saya minta dibantu untuk titik lokasi yang tepat serta titik koordinatnya. Nanti kita buatkan desk study selanjutnya disampaikan kepada Bapak Penjabat Gubernur NTT. Beberapa hal lain yang patut diperhatikan adalah idealnya kita kembangkan 1 hamparan dengan luasan lahan 5.000 Ha. Tapi kalau 1.000 Ha secara terpisah dan berdekatan itu bisa juga. Lahannya juga tidak bisa yang berbukit-bukit atau curam. Harus yang datar atau yang landai dengan kemiringan maksimal 80 persen. Kita juga harapkan agar keterlibatan petani lokal setempat menjadi salah-satu prioritas," jelas Welly.

Welly juga menegaskan pentingnya akses transportasi yang baik. "Akses jalan ini sangat penting agar kondisi buah ataupun yang sudah menjadi hasil olahan tetap terjaga. Ini sangat penting karena produksinya harus tetap dalam kondisi bagus dengan baik sampai ke konsumen," tegasnya.

"Selain itu, kami dari sisi bisnis produksi ini sangat mengharapkan Pemerintah membangun pelabuhan yang modern sesuai standar perdagangan. Karena 95 persen bisnis perdagangan dunia adalah dari jalur laut. Dengan adanya pelabuhan yang baik di NTT saya kira itu akan sangat membantu pemasaran atau market kami melalui wilayah Indonesia timur ke luar negeri," pungkas Welly.

 

Artikel Lainnya :

Biro Pengadaan Barang dan Jasa

ProvinsiN T TNusa Tenggara Timur
Alamat
Sayap Timur Gedung Sasando Lt.2
Jl. El Tari No.52
Kota
Kupang
Nusa Tenggara Timur
Indonesia